” Hanya KASIH yang menyatukan perbedaan itu. ”
oleh : Agustinus Tri Hartono
Sepanjang Hari Minggu, 21 September 2008, lima puluh umat paroki St Arnoldus Bekasi baik tua dan muda, laki-laki dan perempuan didampingi oleh Romo Silvester Pr, yang baru saja hijrah dari Paroki Bojong ke Paroki St Arnoldus Bekasi, melaksanakan bakti sosial ke 6 buah RT di sekitar Gereja St. Arnoldus. Lima puluh orang tersebut antara lain terdiri dari Seksi Sosial Paroki (SSP), Wanita Katolik (WK) dan Kelompok Karyawan Muda Katolik (KKMK). Mereka dengan dipersenjatai dengan semangat tinggi roh kudus mewakili umat Katolik St. Arnoldus membagikan paket-paket sembako.
”Tidak serta-merta serta serampangan dalam memberi bantuan, sebagai umat Katolik yang tinggal di tengah masyarakat Muslim, kita patut prihatin akan keadaan ekonomi saat ini. Apalagi menjelang Hari Kemenangan atau Ramadhan bahan-bahan makanan semakin sulit dijangkau oleh saudara-saudara kita. Untuk itulah BAKSOS SEMBAKO MURAH ini diadakan. Satu paket sembako ini bernilai kurang lebih Rp 50.000 berisi 4 kg beras, 1 kg gula, 1 liter minyak goreng 10 pcs mie instan. Agar tidak terkesan sebagai Sinterlas di bulan Ramadhan, 500 paket lebih ini dijual seharga Rp.10.000. Namun ada juga 100 paket diberikan secara cuma-cuma yaitu untuk penjaga pintu rel kereta api dan warga pinggir kali malang.”ujar Tri, ketua panitia baksos kali ini.
”BAKSOS adalah program tahunan KKMK. Namun untuk tahun ini agak berbeda, sebab melibatkan WKRI dan SSP. Awalnya KKMK membentuk kepanitiaan sendiri, seiring berjalannya waktu, TUHAN berkarya sehingga akhirnya SSP dan WKRI bergabung bersama KKMK bekerja sama mensukseskan kegiatan ini. Kebersamaan terjalin antara ibu-ibu dengan anak-anak muda. Ini sungguh pengalaman berharga bagi kami” ujar seorang anggota KKMK yang enggan disebut namanya.
”Kami membuka 6 posko di 6 RT sekitar gereja yang notabene kurang mampu (Paroki Arnoldus adalah paroki terminal karena letaknya yang di dalam terminal Bekasi. Satu RW dibagi dalam 6 RT, setiap RT terdapat 5 anggota KKMK dan 2 orang anggota WK. Kami juga menyiapkan beberapa orang yang berfungsi sebagai posko berjalan. Sebagian berkeliling memakai mobil dan membagikan GRATIS sembako kepada petugas penjaga pintu rel kereta api dan posko berjalan lainnya berkeliling dari Cibitung sampai tol timur membagikan GRATIS sembako kepada warga yang tinggal di pinggiran kali malang yang berprofesi sebagai pengerek perahu getek.” ujar Nuli, salah seorang yang merupakan panitia baksos ini.
”Ini kami lakukan agar Gereja sungguh bisa dianggap TEMAN dan bagian dari lingkungan masyarakat mereka. Gereja tidak dianggap sebagai gedung tinggi eksklusif dengan orang-orang yang dibilang "borju" di dalamnya. Ya, sedang mencoba kasih sedikit warna saja di kalimat yang akrab di telinga kita yaitu Kerukunan Beragama :-)” ujar Elsye, anggota KKMK.
Lalu Tri mencoba menjelaskan tentang perasaannya selama mengikuti baksos ini: ”Ada perasaan senang, puas dan sedih dalam BAKSOS ini. Mengapa demikian? Yang pertama SENANG, karena akhirnya selesai juga. Merasakan jadi kuli, saat persiapan BAKSOS yang melelahkan, sepanjang hari Kamis dan Jumat seluruh badan terasa sakit karena mengangkat karung-karung beras dan gula yang lumayan beratnya. Ya, saat loading dan packing sembako itu cukuplah melelahkan. Yang kedua, PUAS karena ada perasaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata ketika seseorang memberi senyum bahagia tanpa dipaksa. Yang ketiga, SEDIH karena ternyata tangan kita tidak cukup kuat untuk memberi semua, masih ada saja warga yang tidak dapat paket SEMBAKO ini, terlebih lagi ketika tahu bahwa warga yang kebagian paket adalah warga yang terdaftar di RT, padahal banyak warga yang tidak terdaftar tapi sesungguhnya mereka juga sangat membutuhkan bantuan karena sebagian besar dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan.”
"KKMKers......Hi.. !!We love you guys.......Trimakasih banget atas kerja keras, kerja sama, kekompakan yang selalu saja kita dapat rasakan.......asli...kebersamaan seperti ini hanya ada di KKMK, tidak hanya dalam suka tapi juga ketika jadi kuli pasar dadakan he.he....... Panitia juga mengucapkan terima kasih sekali lagi untuk semua pihak baik langsung maupun tidak langsung yang ikut serta mensukseskan BAKSOS ini. Tuhan memberkati” ujar Irmina selaku ketua KKMK 2008.
(Dimuat di Majalah Hidup edisi September 2008)