Minggu, 23 Maret 2008

SAMPAHKU BUKAN UNTUKMU”

Oleh : Agatha Nuli Hening Estuanie


Jumat siang tanggal 07 Maret 2008 sekitar pukul 13.00, KKMK bersama rombongan melaju dengan bus besar menuju Istana Bunga Lembang untuk mengikuti rekoleksi yang sudah 3 tahun berturut-turut dilaksanakan dalam masa Pra Paskah sebagai persiapan menyambut Paskah. Dan tema Rekoleksi yang diambil tahun ini berkaitan dengan tema APP yaitu “ SAMPAH KU BUKAN UNTUK MU “. Adapun sebagai pembimbing Rekoleksi adalah Romo Hendikus Meko, SVD.

Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 17.00. Setelah pembagian kamar, kami semua berkumpul di aula tempat pertemuan. Diawali dengan pembukaan dari ketua panitia yaitu Aris Anggoro, kemudian Romo Hendrik mejelaskan rangkaian acara dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peserta selama rekoleksi berlangsung. Sebagai awal acara, kami diharuskan membuat surat cinta yang isinya mengenai tujuan mengikuti rekoleksi ini.

Kami dibagi dalam 6 kelompok, yang nantinya akan melaksanakan diskusi kelompok dan kegiatan lainnya dalam satu kelompok dan juga pembagian tugas mencuci piring setiap selesai makan bergiliran setiap kelompok yang ada. Acara dilanjutkan dengan makan malam bersama dan sebelum kami semua pergi tidur, kami melakukan doa Completorium sebagai doa penutup hari.

Sabtu pagi kami semua berkumpul di halaman penginapan pukul 05.00 dengan udara yang sangat dingin. Kami diajak untuk menyatu bersama Tuhan dan alam, kami diajak untuk diam dalam suasana hening beberapa saat dan merasakan apa yang dirasakan oleh tubuh dan apa yang bisa didengarkan dari sekitar kita.

Kemudian kami semua diminta untuk mensharingkan apa yang kami rasakan dan dengarkan masing-masing. Semua dari kami mendengarkan suara air mengalir dan nyanyian binatang jangkrik yang indah. Tetapi kami memiliki kesan yang berbeda-beda. Yang kami dapat ambil kesimpulan adalah, TUHAN menciptakan semuanya indah dan teratur, seperti air yang mengalir dengan teratur dan tidak pernah berhenti.

Pemenungan di pagi hari itu dilanjutkan dengan misa pagi yang mana kami jarang sekali melakukan misa harian pagi, karena kami semua adalah pekerja yang sudah harus berangkat pagi-pagi menuju tempat pekerjaan kami masing-masing.

Ternyata, banyak hal yang indah yang dapat kita lihat dan rasakan ketika kita masuk dalam keheningan.

Selesai kami semua mandi dan dilanjutkan dengan sarapan bersama, dimulailah Session pertama yang dipimpin oleh Romo Hendrik.

Kami diajak untuk membaca Kitab Suci yaitu kitab Kejadian 1 : 1 s/d 31

Masing-masing kelompok memberikan kesan tentang bacaan tersebut yang berhubungan dengan Allah dan lingkungan.

Kesan yang diambil dari bacaan tersebut adalah :

  1. Tuhan menciptakan manusia sangat baik. Manusia diciptakan pada hari ke-6 dimana semuanya sudah terlebih dahulu diciptakan, TUHAN sudah menyediakan semuanya untuk manusia, sehingga manusia dapat memiliki tempat tinggal dan juga makanan. Tanpa ciptaan lain, manusia tidak dapat hidup.
  2. Manusia diciptakan setara dengan ALLAH, tetapi manusia merusak ciptaan TUHAN lainnya, seperti merusak lingkungan. Disini terlihat bahwa manusia adalah mahluk ciptaan yang serakah, terkadang tidak puas.
  3. TUHAN adalah kreatif, TUHAN meciptakan segala sesuatu tidak hanya untuk sesaat tetapi untuk jangka panjang dan ada keseimbangan ( ada atas, ada bawah dst ). Ciptaan TUHAN sungguh indah, kalau kita merusaknya bagaimana kita bisa menikmati keindahannya ?.

Setelah peserta beristirahat sejenak untuk menikmati snack yang tersedia. Session selanjutanya yaitu “ MENYAPA LINGKUNGAN”. Peserta mendapat tugas per kelompok untuk melihat apa saja yang dialami dalam realitas yang kongkrit, yaitu dengan cara berjumpa dan menyapa sesama, melihat lingkungan yang berhubungan dengan sampah, untuk kemudian merasakan serta memberi kesan dan memikirkan apa yang sebaiknya/seharusnya dilakukan setelah melihat realitas yang ada.

Kami semua keluar dari penginapan dan pergi melihat-lihat lingkungan terdekat termasuk ke terminal dan pasar terdekat. Banyak yang bisa kami dapatkan, ada yang mengumpuli sampah-sampah yang berserakan, ada yang berkomunikasi dengan pedagang dan juga pemulung.

Dari hasil sharing siang itu terkesan bahwa tanaman dan pohon hanya penghias saja, tempat sampah sudah disediakan tetapi tidak digunakan. Maka harus ada kepekaan, kepedulian terhadap lingkugan serta menghargai dan memeliharanya.

Kita harus peduli, bahwa sampah adalah bagian dari diri kita, maka harus ada kesadaran akan sampah dan menaruh sampah pada tempatnya.

Untuk menumbuhkan kepedulian kita terhadap lingkungan, dengan berjumpa dan menyapa sesama manusia, terlihat bahwa banyak orang membutuhkan sapaan.

Sebenarnya SAMPAH yang paling berbahaya ada dalam diri kita adalah DOSA.

Kami diajak untuk membaca dan mensharingkan isi dari sabda ALLAH Kej 3 : 1-24 dan Gal 5 : 19-21

Untuk menghindari DOSA, kita jangan pernah berdialog dengan setan, yang disebut dosa adalah keinginan, kehendak dan niat yang tidak baik.

Perbuatan yang termasuk DOSA antara lain adalah percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dll.

Setelah sharing yang mengasikkan, pukul 18.30 kami semua masuk dalam keheningan kembali untuk melaksanakan doa jalan salib. Setelah makan malam bersama yang tetap dalam susasana hening, acara diteruskan dengan permenungan sebagai persiapan pengakuan dosa. Kami semua mengaku dosa secara bergiliran hingga waktu menunjukkan pukul 24.30, diakhiri dengan berkat dari Romo Hendik.

Keesokan paginya hari minggu, pukul 07.00 kami melakukan Ibadat Pagi bersama yang dilanjutkan dengan sarapan bersama.

Pukul 08.00 kembali Romo Hendrik memberikan session yang terakhir.

Sampah yang paling berbahaya ada dalam diri kita yaitu mental dan kebiasaan yang buruk. Yang pertama-tama harus dibuang dan dikelola, dibutuhkan bantuan dari Ilahi dan Roh Kudus..

Dalam Gal 5 :16-23 Obat penawar/vitamin datangnya dari ALLAH, buah-buah Roh adalah kasih, kelemah lembutan, damai sejahtera, kebaikan, sukacita, kesabaran, penguasaan diri dan kemurahan. Semua itu dapat kita lakukan jika hidup kita dipimpin oleh Roh.

Dalam Kis 2 mengenai PENTAKOSTA, diceritakan bahwa Roh Kudus turun atas para Rasul. Setelah Yesus naik ke surga, para Rasul berkumpul dan berdoa supaya TUHAN mengirimkan Roh kudus.

Dalam Luk 11 : 1 – 13. Kita tidak sadar bahwa kita menyimpan sampah secara pelan-pelan yang nantinya akan membusuk. Unutk mendapatkan Roh kudus, kita harus berdoa dan memintanya terus-menerus.

Dalam Surat R. Paulus 8 : Hidup dalam Roh, maka kita akan hidup, tetapi jika kita hidup dalam daging, maka kita akan mati karena tidak berkenan pada ALAH berarti hidup dalam setan. Supaya hidup kita berkenan pada ALLAH, yang dapat kita lakukan adalah : Jalan Salib, membaca kitab suci, berdoa, melatih rohani.

Hidup yang dipimpin oleh ROH adalah anak-anak ALAH, yang bisa menumbuhkan adalah Roh Tuhan sendiri.

Terakhir Romo Hendik memberikan ungkapan tobat kita untuk perduli terhadap lingkungan hidup kita :

1. Lingkungan hidup tempat tinggal dan kerja

Lingkungan paling dekat : kamar tidur

- Penataan kamar yang bersih dan rapih

- Penataan pakian, perlengkapan mandi dsb

Lingkungan yang agak luas : rumah, kost dll

- Ruang tamu, dapur yang bersih

- Halam rumah ynag bersih

- Jalanan dan selokan di depan rumah

- Tanaman, tumbuhan

Lingkungan luar : kantor

- Penataan yang rapih dan bersih

- Peralatan, perlengkapan kantor

2. Lingkungan hidup sesama manusia

Lingkungan paling dekat : orang tua, keluarga

- Perhatian kita kepada orang tua, kakak, adik

Lingkungan agak luar : tetangga, RT, RW

- Komunikasi dan relasi kita dengan tetangga

- Keterlibatan dalam kegiatan RT/RW

3. Lingkungan hidup paling intim : diri sendiri

- Mencintai diri secara benar : mengatur hidup jangan hanya senang / tidak senang

- Memupuk kehidupan iman/rohani terus menerus dengan doa pribadi terus menerus

-

Kegiatan Rekoleksi KKMK ditutup dengan misa kudus. Kami semua senang dan gembira mengikuti Rekoleksi ini.

Sampai jumpa dalam Rekoleksi KKMK yang mendatang.

Tidak ada komentar: