Kamis, 17 April 2008

Bagaimana Memulai Usaha Dari Nol?

Banyak sekali dijumpai pengusaha sukses yang terkadang mengundang daya tarik tersendiri untuk mencari tahu tip-tips dan kiat suksesnya. Entah karena sudah merasa bosan menjadi karyawan, atau merasa kurang cocok dengan pekerjaan yang ditekuni sekarang.


Menurut Paulus Winarto dalam bukunya First Step to be an Entrepreneur ada 5 Langkah penting pertama untuk menjadi pengusaha yaitu


1. BERANI MENGAMBIL RESIKO

Artinya berani memulai seseuatu yang serba tidak pasti dan penuh resiko. Kita tentunya tidak mengambil semua resiko yang ada, melainkan resiko yang telah diperhitungkan dengan cermat. (calculated risk)


2. MENYUKAI TANTANGAN

Melihat segala seseuatu sebagai tantangan bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan zaman yang serba edan sebaiknya dijadikan motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali entrepreneur unggulan. Dengan begitu entrepreneur akan terus memacu dirinya untuk maju mengatasi segala hambatan.


3. MEMPUNYAI DAYA TAHAN YANG TINGGI

Seorang entrepreneur harus banyak akal (bukan akal-akalan) dan tidak mudah putus asa. Harus selalu mampu bangkit dari kegagalan dan tekun.


4. PUNYA VISI JAUH KE DEPAN

Segala yang dilakukan punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, dan seterusnya. Usahanya bukan letupan-letupan sesaat dan bukan karena latah (ikut-ikutan)


5. SELALU BERUSAHA MEMBERIKAN YANG TERBAIK

Entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika di rasa kurang ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggan


Terinspirasi dari buku ini, maka di TOP INTIP KKMK edisi Maret, mencoba mengangkat tema ini. Acara kali ini dihadiri oleh sekitar 25-30 orang. Pembicaranya langsung dari praktisi entrepreneur sendiri yang juga merupakan alumni dari KKMK St Arnoldus. Mereka entrepreneur dari banyak bidang usaha. Pembicara alumni KKMK St Arnoldus antara lain:

1. Agus Suyanto yang akrab dipanggil Amis = Usaha Koperasi Pasar dan Simpan Pinjam

2. Simon Tri Agung Nugroho = Juanda.Com (Usaha Video Shooting, klip, company profile, Video Rental, Wartel, ATK)

3. Agus Muryanto – Usahawan ONOTRANS (Rental kendaraan)


Yang menarik kali ini kita kedatangan tamu istimewa Ariady Sugita (www.ariadysugita.com) dari Jakarta – Seorang profesional di bidang photography makanan , location, dsb. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi KKMK St Arnoldus, Beliau mau datang dari jauh dan berbagi tips untuk kita.


Ariady sugita mengawali usahanya karena hobi demikian juga dengan Mas Agung dari Juanda.com. Mengalirlah banyak diskusi dan sharing tip-tips tentang entrepreneur pada hari Jumat, 28 Maret 2008. Moderator acara ini adalah Sri Wening Utami.




"Bagaimana sih strategi untuk mengatasi TAKUT MEMULAI menjadi seorang usahawan?"


Amis : ”Berani! Harus Berani berubah, harus bermimpi besar. Berani bertindak tapi tetap memperhitungkan kegagalan-kegagalan. Yakin BISA! Meski pendidikan bukan sarjana tapi dengan usaha KERAS, PASTI BISA.

Dulu waktu memulai usaha saya yaitu Koperasi Pasar dan Simpan Pinjam. Modal yang saya miliki hanya 2,5 juta saja.Berani GAGAL, Berani JATUH, BERANI MIMPI. Anak saya saja selalu nangis-nangis dulu waktu mau belajar tengkurep. Nanti saat dia mau belajar jalan lalu terjatuh jatuh pasti dia juga akan menangis nangis dulu, jadi ga usah takut, itu awal untuk SUKSES.”


Agung : ”Awal sejarah Juanda.Com berdiri sejak saya kuliah. Berawal dari rental 1 komputer saja, 1 hari pendapatannya berkisar Rp 3000-Rp 5000 saja. Perbanyak relasi sekarang jadi lebih maju. Saya terus belajar menambah ilmu dan keahlian dalam editing video dan sebagainya, Ya puji Tuhan banyak pelanggan puas. Lalu usaha ini saya kembangkan menjadi tidak sekedar usaha rental komputer saja tapi juga dengan video editing untuk wedding, company profile, ulang tahun, pesta dsb. Juga ditambah dengan wartel dan toko alat-alat tulis dan stationery.

Kebetulan lokasi tempat usaha cukup strategis, jadi saya maksimalkan.


Ariady : ”Usaha kecil-kecilan aja, ga usah berpikir besar dulu. Berani start aja! Kalo gagal ya namanya pelajaran dan pengalaman untuk lebih kuat lagi. Sukai dulu pekerjaan kita, apa saja itu meski awalnya cuma dari hobi motret tapi saya punya mimpi BESAR dari hobi saya itu. Saya menekuni bidang ini sudah 12 tahun yang lalu sejak masih kuliah tahun 1993.”


Agus Mur : ” Saya ini perantau, berharapnya cuma mau kerja halal saja. Saya melamar kerja dari koran POS KOTA, belum berani melirik KOMPAS he.he... Karir saya berawal dari seorang sales, kemana-mana jalan kaki sampe betis saya besar he.he..Setelah lulus kuliah saya dapat tawaran bekerja di Johnson-Johnson, dapat karir dan pendapatan yang cukup lumayan. Tapi roda kehidupan tidak berjalan mulus saja, saya difitnah teman dan saya memutuskan untuk keluar dan menjadi usahawan dengan mendirikan ONO TRANS.


Kemudian Hendra mengajukan pertanyaan bagus : Kita ragu memulai usaha, bagaimana menyiasatinya? Apakah harus mengikuti trend?bagaimana caranya meminimalkan resiko?


Kemudian dijawab dengan antusias oleh para nara sumber :

  • Boleh-boleh saja ikutan tren misal waralaba tapi pikir dan yakin serta hitung dengan cermat dan akurat semua resikonya. Jika resikonya kita bisa atasi ya kenapa tidak berani memulai?Setiap jenis usaha pasti ada resikonya.
  • Banyak belajar dari pengalaman-pengalaman kita sendiri juga pengalaman-pengalaman orang lain.
  • Minimalkan biaya dan lakukan PDCA (Plan-Do-Control-Action)

Lias juga bertanya :Kalo kami seorang karyawan yang masih bekerja, apakah memungkinkan untuk berbisnis sampingan atau punya usaha sendiri ?”


Ariady menjawab : ”Tidak masalah, langkah kecil tapi punya visi panjang. Join dengan teman-teman saja dulu, lalu terus kembangkan itu”


Ariady Sugita juga menambahkan tip-tips bermanfaat lainnya yaitu:

  • Kreatif dalam berkreasi, buatlah usaha kita ini BEDA, punya nilai lebih dibanding para pesaing kita.
  • Pertahankan brand dan image baik tentang usaha kita
  • Adakan survey market untuk mengetahui apa yang dibutuhkan calon pelanggan
  • Upgrading your skill –tingkatkan keterampilan dan keahlian dengan terus belajar.
  • Keluar dari zona aman, masuklah ke komunitas lain, perluas net working kita
  • Manfaatkan kemudahan jaringan komunikasi lewat internet untuk promosi dan mempertahankan relasi. Ikuti milis-milis yang mendukung kita untuk lebih berkembang. Bisa juga kirimkan secara rutin beberapa simple tips untuk member milis. Ini berguna untuk mengingatkan ke mereka bahwa kita punya seseuatu.
  • Buka juga second line, kembangkan terus jaringan-jaringan promosi
  • Mengikuti seminar-seminar yang relevan dengan bidang usaha kita
  • Kenali dan belajar banyak dari para senior-senior hebat. Terus gali dan temukan ciri khas usaha kita.

Tidak ada komentar: