Kamis, 27 Desember 2007

“Mencari Soulmate?” (part 1)

By Fransiskus (Kus)


Minggu sore setelah misa terakhir ada sedikit percakapan singkat antar sahabat dan mereka pun bertegur sapa sambil berjabat tangan.

Kus : Hallo Sari apa kabar?

Sari : Halo Mas Kus

Kus : Kok sendiri?

Sari : Iya nih, lagi jomblo, cariin dong!

Kus : Makanya ikut kegiatan gereja, apa aja. Misal ikut bergabung dengan Mudika, KKMK, PKK KAMU, Legio Maria dan sejenisnya

Sari : Menjanjikan nggak?

Kus : Who knows? Ya paling tidak kamu nanti akan punya banyak sahabat, dan siapa tahu ada yang cocok nantinya.


Setelah kejadian itu kita mungkin akan bertanya-tanya apakah memang organisasi2 gereja misal KKMK, Mudika, Choice kah, Legio Maria, tempat yang menjanjikan untuk mencari jodoh?

Atau apakah benar, ada unsur motivasi “mencari soulmate”saat seseorang terlibat aktif di sebuah organisasi gereja? Selain unsur “ingin melayani or mengaktualisasikan diri, sekedar mencari kesibukan dan mengisi waktu luang?”


Apakah kalau Sari sudah bergabung dia akan menemukan pria yang diidamkannya?

Atau bagi teman-teman yang wanita, apakah teman-teman benar-benar tahu tentang apa sih yang diinginkan pria dari wanita? apa sih yang tidak disukai dari pria? Bagaimana menghadapi pria yang begini atau begitu? Haruskah wanita yang 'nembak' duluan? atau, apakah...... ? Apakah......? dan seterusnya dan seterusnya. Diskusi yang kemudian membuka banyak hal-hal yang menjadi misteri,

“Love is never ending to talk!”Cinta adalah topic yang tak akan pernah habis untuk dibicarakan, Topik yang tak akan pernah habis untuk digali, bahkan amat digandrungi oleh setiap insani, terlebih di kalangan muda. Dan karena itulah maka KKMK St Arnoldus, pada Selasa tanggal 27 Maret 2007, mengangkat tema “Cinta”pada acara BASAH (Bincang-bincang Antar sahabat) bertempat di aula atas St Arnoldus pukul 20.00 hingga 22.000. Acara BASAH rutin diadakan setiap bulan sekali dengan topic-topik yang menarik.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 35 anggota KKMK yang mau tahu lebih banyak dan memberi lebih banyak Bincang-bincang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pria dengan moderatornya Fransiskus atau yang lebih akrab disebut “Kus” dan Kelompok wanita dengan Lias atau Sriliasna sebagai moderatornya,

Setelah masing2 berdiskusi cukup hangat dan akrab bahkan seru, hasilnya diperbincangkan di kelompok besar yang merupakan gabungan antara Kelompok Pria dan Wanita.

Diskusi ini cukup menarik dan menggelitik. Topik yang diangkat untuk dibedah lebih jauh adalah tentang “Apa yang disukai dan tidak disukai dari lawan jenisnya.”

Mungkin topic ini kedengarannya subyektif bahkan ada dalih untuk secara egois mengungkapkan kekesalan terhadap lawan jenis masing-masing.

Tapi sebelum kita lebih jauh menduga-duga mari kita lihat hasil sharing, bukan konsensus loh, In hanya sekedar summary dari teman-teman dalam pertemuan tersebut.

Dari pihak pria

  • Yang disukai
    • Fisik
      • Menarik, bukan berarti sempurna namun sebagian besar pria akan tertarik dengan wanita yang berpenampilan menarik. Tidak usah terlalu cantik tapi yang bersih dan rapi karena ini menandakan kepedulian seorang wanita.
      • Pria juga suka jika wanita memiliki kemampuan berdandan yang baik namun tidak berlebihan, disempurnakan dengan bau badan yang tidak menyengat, wangi yang berlebihan aja bikin pusing apalagi bau badan yang berlebihan.
      • Lebih muda beberapa tahun. Seperti sebuah perumpamaan tentang perbedaan umur ideal yang diandaikan sebuah meja: perbedaan umur 1 tahun ibaratnya meja berkaki 1, 2 tahun berkaki 2 dst dst. Tapi ini juga bukan persyaratan mutlak, karena sebagian pria juga suka wanita dewasa.
    • Jiwa: prilaku, sifat, sikap
      • Sederhana hatinya sesederhana penampilannya. Tidak muluk dalam menentukan tujuan hidupnya maupun pilihannya. Tidak idealis dan mencari sesuatu yang berlebihan.
      • Keibuan bukanlah masalah wajah ya, yang penting hatinya keibuan: sabar, tabah, setia ….. …. ….. (tambahin sendiri sisanya).
      • Niat dalam melakukan sesuatu. Melakukan sesuatu bukan karena takut kepada pria namun karena ada tujuan yang mau dicapai. Kalau takut pria mengancam maka ancam balik: “nanti malam puasa loh”, langsung luluh deh pria. Waduh sangat dewasa nih pembicaraannya tapi ga pa-pa belajar berumahtangga namanya.
      • Nggak cerewet dan terlalu suka mengatur. Suka bicara dan suka mengatur yang dalam batas kewajaran dapat dimaklumi namun jangan berlebihan.
      • Nyambung kalo diajak berbicara soal apa saja, tp tidak mencela!
      • Tidak materialistis
      • Suka berterus terang dalam hal kecil maupun besar. Hal kecil contohnya: kalau mau minta temenin belanja jangan bilang minta temenin nengokin nenek. Di tengah jalan ketika melihat toko baju langsung bilang: “wah bagus ya” lalu mampir deh sejam di situ, udah gitu pas di sebelahnya toko perhiasan, jadi deh.
        Hal besar maksudnya kalau ada masalah yang berdampak pada relasi dibicarakan dengan terus terang.
      • Tidak keras tapi juga tidak terlalu manja. Wah susah ya tuntutan para pria.
      • Perhatian mengandaikan sebuah pengertian dan tindakan.
      • Mandiri dalam arti bisa dan mau mengatasi masalah yang perlu dihadapi di rumah walaupun tidak ada suami di rumah (ini kalau sudah berkeluarga) misalnya kalau rumput di halaman sudah tinggi potongin sendiri, tembok sudah kotor tolong dicat, ada kursi yang reot segera perbaiki (ini istri apa tukang ya?)
      • Dewasa secara detil akan membutuhkan 2 lembar kertas, waktu 2 hari, pemikiran 2 orang dari 2 jenis yang berbeda, jadi cari ber-2-2 aja ya penjelasannya.
      • Mau berbagi hal-hal yang membahagiakan maupun yang menyedihkan. Kebiasaan kita secara kelompok sepertinya patut dikagumi yaitu berbagi hal-hal yang membahagiakan ataupun sebaliknya lewat sarana apapun: email, ketemu langsung, sms dll dll dan kapanpun ada waktu: saat liburan, saat santai di rumah dan yang terpenting saat kerja gitu loh, biar nggak bosen ama kerjaan (halaaah alasan).
      • Sejarah keluarga yang terlalu buruk agak sulit diterima tapi bukan berarti tidak ada peluang loh. Toh tidak semua berpendapat seperti ini.
      • Menerima apa adanya. “Apa maksudnya? Cowok minta yang baik-baik dari wanita tapi lalu minta untuk diterima apa adanya? Dasar egois!” jerit para wanita. Jangan marah dulu nggak muluk-muluk kok selain masalah keuangan seperti disebut di atas, keadaan keluarga diharap bisa dimengerti.
      • Terakhir adalah yang seiman. Wah bahaya nih. Emang dasar pria kalau sudah ketemu yang sejenisnya yang dibahas wanita deh dari kepala ke kaki kalo iman dibicarakan kalo masih ada waktu. Dasar pria.

  • Yang tidak disukai

Hampir pasti kebalikannya dari hal-hal di atas.

Pertanyaan pertama untuk cowok: Sesusah itukah memenuhi kriteria kalian?

Sebenarnya itu semua tidak mutlak. Seperti apa yang dikatakan Catur bahwa yang penting untuk menjalin hubungan lebih lanjut adalah bahwa pertama-tama kita harus berbahagia dulu maka selanjutnya apapun akan mungkin: gunung akan terdaki, lautan akan terseberangi (kelanjutannya tanya Betharia Sonata).

Ini untuk menegaskan pendapat teman lain yang menyatakan bahwa semua kriteria itu tidak ada artinya apabila cinta sudah berbicara. Seperti pepatah: kalau sudah cinta, tai kucing pun terasa seperti coklat. (Makan aja sendiri gw mah ogah.) Maksudnya adalah hati yang terbuai akan membuat kita melupakan segalanya.

Kalo ngomongin cinta maka kita nggak bisa donk melupakan Rajanya Cinta. Semuanya berasal dari Dia. Jadi kalau ingin seseorang menjadi pasangan hidupmu hai wanita BENAHILAH DIRI namun yang terpenting BERDOALAH dia bisa berdampingan denganmu (ceramah dikit).


Tidak ada komentar: