Jumat, 28 Desember 2007

MUSIK LITURGI

RESUME SEMINAR KECIL

“MUSIK LITURGI” (oleh Ari)

Aula Atas, Selasa, 25 September 2007

PEMBUKAAN

Acara Seminar Kecil dibuka dengan doa pembukaan dipimpin oleh saudari Irmi, pada pukul 20.15 WIB dan dihadiri 20 orang lebih anggota KKMK.

Sebuah paduan suara gereja yang bertugas dalam perayaan ekaristi, ikut bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran perayaan ekaristi dan terlebih pada kekhusukan doa yang menghubungkan secara spiritual antar umat dan Allah. Bene Cantat Bis Orat, yang artinya bernyanyi dengan baik sama dengan dua kali berdoa. Namun, harus kita ketahui bahwa lagu-lagu liturgis sajalah yang pantas dinyanyikan dalam perayaan ekaristi.

Ø Apa Itu Liturgi ?

Liturgi berasal dari kata leitos (umat) dan ergon (karya), yang bermakna karya Tuhan bagi umatNya. Liturgi adalah karya penyelamatan Allah (pembebasan manusia dari dosa dan maut yang berpuncak pada wafat dan kebangkitan Kristus ~ “garis turun”) dan jawaban manusia pada Allah (“garis naik”). Dalam karya penyelamatan ada prinsip persaudaraan (komunal / kebersamaan). Lingkaran Liturgi:

* Inti / lingkaran pertama : perayaan ekaristi

* Lingkaran kedua : perayaan sakramen-sakramen

* Lingkaran ketiga : prayaan sabda dan ibadat harian

* Lingkaran keempat : pemberkatan, doa bersama, doa lingkungan, ziarah, dsb

Doa perorangan atau devosi pribadi tidaklah termasuk dalam liturgy. Criteria liturgy adalah kebersamaan, himpunan, persatuan orang percaya yang mengimani Kristus. Unsur pokok dalam perayaan litugi adalah Sabda Allah, nyanyian, renungan dan doa.

Ø Apa Itu Musik Liturgi ?

Dalam Konstitusi Liturgi (KL), yang merupakan salah satu dari Konsili Vatikan II, disebutkan dan ditegaskan bahwa nyanyian dan musik adalah liturgi (KL. 112). Syarat-syarat nyanyian disebut liturgis:

* Bila tujuannya bukanlah untuk menghibur diri, melainkan untuk semakin memuliakan Allah. Dalam perayaan liturgi, kita (umat) bukanlah penyelenggara melainkan tamu, maka sewajarnya bila kita bersyukur, memuji, dan memuliakan Dia yang dengan tulus telah mengundang kita, bukanlah menghibur diri.

* Syair nyanyian harus berbobot, menimba dari Kitab Suci, teks liturgi dan memiliki aspek teologis. Bukan sekedar ungkapan devosi pribadi.

* Lagu mengungkapkan isi syair, menyatu dengan syair, mengungkapkan syukur, permohonan, pewartaan, renungan, kesanggupan, iman, harapan, kasih.

* Nyanyian liturgi harus diciptakan khusus untuk liturgi, tidak boleh diambil alih dari luar (kontrafaktur), contoh: Mother How Are You Today.

* Tujuan nyanyian liturgi adalah untuk bersyukur, untuk berdoa, mewartakan Sabda Allah, mengisi kegiatan liturgi tertentu (contoh: Ziarah ke GM), mempersatukan umat (contoh: Lagu pembukaan), dan memperindah liturgi. Maka nyanyian harus dipilih sesuai dengan tujuannya dan atau kedudukannya dalam liturgi.

* Liturgi adalah perayaan seluruh umat. Musik / nyanyian liturgi adalah perwujudan partisipasi aktif dan sadar utama dari jemaat dalam liturgi. Maka umat harus diikutsertakan.

* Tugas paduan suara adalah untuk menyemangati umat, berdialog dengan umat, dan memperindah nyanyian umat dan liturgi. Nyanyian ibada merupakan hak umat dan tidak boleh dirampas oleh paduan suara..

* Musik dan yanyian liturgi makin berarti dan meyakinkan, makin diselenggarakan dengan sungguh-sungguh apabial didukung sepenuhnya oleh sikap iman para petugas.

* Agar membantu umat berjumpa dengan Alaah secara wajar, maka sebaiknya diperkaya dengan unsur budaya musik setempat / inkulturasi, sejauh musik tersebut dapat membantu dan membentuk sikap religius.

Nyanyian / musik liturgi adalah nyanyian / musik yang turut serta / ikut ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah. Yang termasuk didalamnnya adalah:

* Lagu Gregorian, jenis lagu ini mendapat tempat istimewa karenak melagukan syair.

* Musik unisono (satu suara) dan polifon (paduan suara) lama dan baru (termasuk inkulturasi).

* Lagu-lagu Taize dan Karismatik (dikhususkan untuk ibadat Taize dan Karismatik).

* Musik instrumental untuk organ atau alat musik lain yang dapat dimainkan pada saat komuni / sebelum misa dimulai untuk membangkitkan suasana khusuk dan doa.

* Nyanyian liturgis umat (termasuk juga lagu yang diciptakan untuk devosi bersama seperti ziarah)

Ø Nyanyian Pop Rohani

Alasan bahwa lagu pop rohani tidak layak / pantas dinyanyikan dalam perayaan liturgi:

* Kebanyakan lagu pop rohani diciptakan cenderung sebagai lagu selingan tanpa tujuan liturgis

* Ungkapan devosi perorangan seadanya yang sering tidak ambil pusing dengan masalah teologi

* Lagu sering monoton, kurang berseni. Biasanya agar nampak megah dan indah dikompensasikan dengan iringan dan aransemen yang wah.

* Hanya sebagai hiburan, untuk dinikmati, melupakan stress, dan menambah koleksi lagu

* Sebagai komunikasi horizontal agar tercipta sebuah kebersamaan dan dikagumi orang

LAIN-LAIN

Dalam hal ini diisi dengan beberapa pertanyaan oleh peserta seminar kepada narasumber (saudara Ari), yang dimoderatori oleh saudara Luis:

Ø Apakah benar menyanyi adalah sama dengan berdoa dua kali?

Ungkapan tersebut adalah benar, bernyanyi pun sebenarnya juga turut berdoa dan bertatap muka dengan Allah, maka bila bernyanyi dengan baik sama dengan dua kali berdoa.

Ø Seberapa serius St. Arnoldus menerapkan musik liturgi?

Di St. Arnoldus belum seluruhnya menerapkan musik liturgi, belum ada orang khusus yang mampu mengkoordinir musik liturgi yang sebenarnya.

Ø Seperti apakah standar lagu pernikahan?

Lagu pernikahan umumnya standar, dikonfirmasikan antara petugas koor, pengantin dan romo.

KESIMPULAN

1. Liturgi adalah karya penyelamatan Tuhan kepada umatNya

2. liturgi adalah perayaan iman, maka tujuan nyanyian liturgi adalah untuk bersyukur, untuk berdoa, mewartakan Sabda Allah, mengisi kegiatan liturgi tertentu (contoh: Ziarah ke GM), mempersatukan umat (contoh: Lagu pembukaan), dan memperindah liturgi. Maka nyanyian harus dipilih sesuai dengan tujuannya dan atau kedudukannya dalam liturgi.

3. Nyanyian pop rohani tidak pantas dinyanyikan dalam perayaan liturgi

PENUTUP

Ditutup dengan doa penutup oleh saudari Merti (pukul 21.50 WIB).

Notulis oleh :Lusi Ambarwati


Tidak ada komentar: